Kamis, 7 November 2024

BMKG Ingatkan untuk Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Pixabay

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar waspada akan potensi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia mulai 28 Agustus hingga 3 September.

“Saat ini diindikasikan terdapat potensi signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia,” ujar Guswanto Deputi Bidang Meteorologi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

Guswanto menyampaikan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas.

Diprediksi akan terjadi fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) serta aktifnya gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan selama sepekan ke depan potensi curah hujan berintensitas lebat yang disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di sejumlah wilayah seperti di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara pada 27-29 Agustus, berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat kategori siaga perlu diwaspadai di Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku.

Guswanto menyarankan agar daerah tersebut memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Kemudian melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

“Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang,” tuturnya.

BMKG menyarankan agar menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi.

“Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.(ant/red)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 7 November 2024
35o
Kurs